Insan manusia adalah makhluk Tuhan paling sempurna. Kalimat klasik yang sering kita dengar ribuan bahkan jutaan kali.
Tetapi apakah kita pernah berpikir sekali saja untuk merenungkan dimana letak sesungguhnya kalimat "sempurna" itu.
Sejenak kita renungkan dari sebagian kecil ke-sempurna-an manusia dengan gambaran Apa yang kita pikirkan, itulah diri kita.
Kita akan menjadi kecil jika kita berpikir hal-hal yang kecil. Kita akan menjadi besar jika kita berpikir hal-hal yang besar. Kita diberi kebebasan penuh untuk memilih dan menentukan kualitas kita sebagai manusia. Kita diberi hati, nurani dan rasa sebagai filter untuk memilih file-file yang akan menentukan arah kita.
Sebagai salah satu contoh, seseorang yang meng-ingin-kan masuk surga, bisa dipastikan bahwa orang itu lebih banyak memasukkan file-file yang berkaitan dengan menuju surga sebagai program arah perjalanannya. Apa yang ia pikirkan, dengan otomatis perilakunya cenderung akan mengarah kesana.
Sebagai contoh lagi, seseorang yang meng-ingin-kan hal-hal besar, kesuksesan dan kualitas sebagai manusia, fungsi inderanya akan bereaksi mencari, menyerap data dan informasi yang berkaitan dengan hal-hal besar, sukses dan kualitas. Jika data dan informasi sudah didapat dan menjadi file dimemorinya, perilakunyapun cenderung mengarah kepencapaian hal-hal tersebut.
Kedua sample tersebut hanya sebatas sebagai gambaran barang kali ada makna untuk hidup ini.
Besar, sukses, kualitas, tidak hanya sekedar financial dan materi yang bersifat duniawi. Ada yang lebih penting yaitu hubungan kita dengan Tuhan yang telah memberi fasilitas sempurna pada kita.
Tidak ada ruginya kalau kita lebih memilih file-file positif sebagai desktop kita.
Bukan bermaksud menggurui siapa saja, disini penulis hanya sekedar sharing untuk menunjukkan kebodohan dan kelemahan penulis kepada pembaca, dan jika ada yang mau menambahi untuk melengkapi melalui kolom komentar dipersilahkan.
Salam Sejahtera
Sejenak kita renungkan dari sebagian kecil ke-sempurna-an manusia dengan gambaran Apa yang kita pikirkan, itulah diri kita.
Kita akan menjadi kecil jika kita berpikir hal-hal yang kecil. Kita akan menjadi besar jika kita berpikir hal-hal yang besar. Kita diberi kebebasan penuh untuk memilih dan menentukan kualitas kita sebagai manusia. Kita diberi hati, nurani dan rasa sebagai filter untuk memilih file-file yang akan menentukan arah kita.
Sebagai salah satu contoh, seseorang yang meng-ingin-kan masuk surga, bisa dipastikan bahwa orang itu lebih banyak memasukkan file-file yang berkaitan dengan menuju surga sebagai program arah perjalanannya. Apa yang ia pikirkan, dengan otomatis perilakunya cenderung akan mengarah kesana.
Sebagai contoh lagi, seseorang yang meng-ingin-kan hal-hal besar, kesuksesan dan kualitas sebagai manusia, fungsi inderanya akan bereaksi mencari, menyerap data dan informasi yang berkaitan dengan hal-hal besar, sukses dan kualitas. Jika data dan informasi sudah didapat dan menjadi file dimemorinya, perilakunyapun cenderung mengarah kepencapaian hal-hal tersebut.
Kedua sample tersebut hanya sebatas sebagai gambaran barang kali ada makna untuk hidup ini.
Besar, sukses, kualitas, tidak hanya sekedar financial dan materi yang bersifat duniawi. Ada yang lebih penting yaitu hubungan kita dengan Tuhan yang telah memberi fasilitas sempurna pada kita.
Tidak ada ruginya kalau kita lebih memilih file-file positif sebagai desktop kita.
Bukan bermaksud menggurui siapa saja, disini penulis hanya sekedar sharing untuk menunjukkan kebodohan dan kelemahan penulis kepada pembaca, dan jika ada yang mau menambahi untuk melengkapi melalui kolom komentar dipersilahkan.
Salam Sejahtera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungannya